Normal delivery (?)

Sebagai Ibu-ibu yang aktif di social media, —stop. Alaahhh cuma di Instahram doaaang ajaaaaa :D. Oke ralat, sebagai buibu yang salah satu kegiatannya mainan IG.. saya lumayan banyak berinteraksi dengan buibu lain disana sampe-sampe jalan hidup mengantarkan saya jadi anggota group yang isinya mengenai dunia masak, parenting dan yang nyambung-nyambung kesitu deh. Group ini banyak difollow oleh Ibu-ibu dan Mbak-embak. Lumayan lah followernya hampir 100 ribu. Difollow ya kakaaaak: @igms_id namanya, siapa tau berguna. Group ini terbentuk kurang lebih tujuh bulan yang lalu. Kalo orang jawa, saatnya untuk mitoni hihihi.
Tapi saya bukan mau cerita soal group, itu cuma lagi nggambleh aja mau promosi ala-ala.. secara kontribusi saya disitu nggak gede-gede amat lol. Jadi, izinkanlah buat sedikit tebar nama di laman sendiri yang semoga dibaca orang. OMG Dilaaaa modus banget looooo.. 😀
Lanjut ya.. Karena sering mainan IG dan intipin account orang (diantaranya Ibu-ibu). Mata ini otomatis suka mampir dan melirik bio or deskripsi pemilik account.

Mom of one adorable kids named xxx
Mother of two
#SAHM [Stay at home mom]
Mompreneur, Working from home mom
Exclusively breastfeeeding
#ASIX #MPASIHOMEMADE
Full time mother
Working mom
#pejuangASI

Sebagian dari bio mommies yang sering saya temukan.. kenapa Dil? Nggak apa-apa.. namanya juga mengamati. Biasa aja sih liatnya, bebas kan orang mau nulis apa aja di account milik sendiri pula. Tapi perasaan (dan jari) ini tergelitik saat kemarin nemuin bio seperti:

Water and Gentle birth
Normal birth 3.9kg / 52cm
Lotus birth
#anakASI #nosufor
Normal delivery

Yang terakhir itu bikin saya mikir. Normal delivery?
Delivery Mekdi?? Tut tuuutt.. telpon 15045.

Duh aduh, mungkin ini postingan akan mengandung sebuah sikap kurang baik berupa nyinyir, tapi nggak bisa nahan sumpah!
Don’t get me wrong, saya nggak anti sama barisan tulisan yang dijadikan bio oleh para buibu di atas. Cuma ngerasa kalo penempatannya kurang tepat.. rasanya hati ini langsung bilang: “bio macam apa ituuuu?” :’)
Hal-hal kaya gini mungkin gak dialami sama Ibu-ibu kita dulu ya.. karena jaman dulu kan belom ada socmed yang bikin semua orang bebas nunjukin ini itu, kebanggaan pribadi dan opininya ke khalayak luas. Sekarang, setiap berita kelahiran sepertinya harus selalu diiringi dengan pertanyaan: “lahirannya kemarin gimana? Normal atau Caesar?” | “Wooo, akhirnya caesar? Iyasih males sakit ya.. kalo aku dulu…blabla” | “Waaah anakmu keluar ber-water birth-ria?? Kerrreeennnnn!”. Not to mention soal perihal makan minum, mainan.. dan segalanya menyangkut si anak nantinya.

Kesimpulan yang saya tarik dari bacain bio para Ibu-ibu itu adalah.. telah terbentuk suatu standard massal bahwa hal ini lebih baik dari hal itu yang kalo dilanjutin bisa jadi pressure bagi Ibu-ibu yang kebetulan merasa tidak sesuai dengan standard. Salah satu yang bikin motherhood jaman sekarang terlihat sangat kejam. Padahal seorang Ibu tetaplah Ibu dengan cara apapun dia melahirkan dan bagaimana membesarkan anaknya. Tentunya nggak perlu dijabarkan deh gimana2nya, udah banyak banget versus-versusan di dunia para mommy ini hihihihi.. kalo saya ikutan nulis cuma bikin search engine berat dan kalo dia bisa ngomong, dia bakal bilang: “yaelaaaah.. rempesss banget dunia buibu kekinian, gak capek apah lomba-lombaan terus maaaak?”

Moms shouldn’t be judging other moms. Women shouldn’t be judging other women. And yet it happens everyday. But it needs to stop, we are damaging each other – chipping away at our hearts, our self esteem and our strength as moms.

Indahnya.. tulisan lengkapnya ada di sini, i’m just quoting. Again, ini hanya pendapat saya pribadi. Walopun saya nulis di blog saya sendiri, tapi saya minta maaf kalo ada yang mampir baca dan tersinggung.. hehehhe. Oh, dan seperti hukum rimba.. saya udah komen ini itu, pasti harus mau dikomenin juga dong ya biar fair. Jembreng ah bio saya di IG:

Itu bio apa dodolan hashtag?? Jawwaaabbbbb! Bio macam apa ituuhhh?!
*siap nampung komen* 😀